Berdiri Aku, Bertentu Tuju: Sumpah Pemuda

Datang ke sini, kami seakan disodorkan makna baru minum kopi. Diuji nyali mendengar sunyi. Menyecap puisi.

Di tengah kedai, kami mengambil satu meja –daku menghadap suasana sibuk jalan raya di balik dinding kaca– yang kedap suara. Menyibukkan diri dengan pikiran lega, seperti berayun-ayun di udara terbuka.

Delegasi Republik Firzuni sukses melepas senyap senja, datang ke sini ingin merasa sentosa. Bersama intan payong juncto seisi keluarga. Helat memompa semangat si bungsu Salma Justisia mahasiswi efka.

Usai sudah mengudap dan cecap menu lokal. Kode jam pulang berdentang. Kedai mulai lengang. Meja kursi mulai diberesi. Satu per satu kami sigap, bergerak ambil posisi tegak. Melangkah berlalu ke arah pintu.

Cop sebentar. Daku minta waktu diambilkan foto dulu. Aku diam sejenak. Kekira apa temanya? Dapat juga, yaitu: Berdiri Aku, Bertentu Tuju. Menghidup-hidupkan Sumpah Pemuda. Berdiri Kita menjaga satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa: INDONESIA. Menghidup-hidupkan konstitusionalisme.

**

Berikut ini syair ‘Berdiri Aku’ dari Tengku Amir Hamzah, tokoh yang kala itu turut ikut aktif menggagas Sumpah Pemuda.

Berdiri Aku

Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datar ubur terkembang

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas

Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.

**

Majelis Pembaca. Syair diatas itu diperik dari kumpulan puisi ‘Buah Rindu’, buah karya pahlawan nasional, pegiat nasionalisme dan aktifis Sumpah Pemuda 1928, Tengku Amir Hamzah, penyair Pujangga Baru asal negeri Langkat, kota Tanjungpura ibu negerinya.

Acap disapa Kubusu (Tengku Bungsu) masih berzuriat bahkan sangat dekat Sulthan Langkat Tengku Azwar Abdul Djalil Rahmatsyah Al Haj. Kita penting menghidup-hidupkan semangatnya, dengan mencecap syairnya. Kepada Indonesia, Berdiri Kububu Bertentu Tuju: Indonesia Merdeka. Ahooi.Tabik. (Advokat Muhammad Joni, putra Langkat)

Leave a Reply