(Bukan) Rajok Walk-Out: Dialog Digital Aku dan Jawiro

Satu pagi 3 tahun lalu aku menuturkan ini kepada warna matahari:

“Menanti masa lalu, menyukuri masa sekarang, menukangi masa depan. Maju bergerak ke pangkal jalan”.

“Gak pakai minum sebentar bro”, ujar sontak Jawiro, sang seniman pelukis realis yang kutemui di pojok Tanah Lot.

Begitu alegori kalimat digitalnya.

Kataku pada Frans Jawiro:

“Untuk ukuran masa kaum kerabat di Saturnus, galaksi Anyariktus, hadir di kuta dan alam dunia sekitarannya, bagai merasakan sekadar ‘turun minum’ menggenapkan perjalanan ke sidratul muntaha”.

Ujar sekenaku bagai mantra Hela kepada pengungsi Asgard dalam film ‘Thor: Ragnarok’ (2017).

Jawiro cicing sambil menyisakan jejak frasa setengah ketakutan:

“Aiimakkk reperan pujangga”.

Alamak. Jangan merajok. Aku kira itu bukan alasan lakon walk-out bagimu, bro.

Walau pagi ini aku bertanya kepada Tanah Lot dan Kute, dimana awak sekarang, Jawiro? (Kelapa Gading, 16/11/2017).

Leave a Reply