Bukan Statistik
Tuhan, pagi ini aku menarik hal ihwal baik. Terimakasih membekaliku imajinasi dan pikiran. Keduanya begitu jenius dan tumbuh tak berkesudahan, aku tak tahu cara bagaimana Engkau mengajari cerdasnya jantung memompakan darah, disiplinnya mata menggambarkan cerita, tajamnya hidung mengendus hawa, jeniusnya otak mengolah perintah. Imajinasi dan pikiran yang maujud manusia, terlalu patut dan mulia dibanding alat dan benda langit, kerak dan isi bumi, panorama “jejak-jejak” keindahanMu di jagat raya. Mulia manusia tak terentapkan dibanding benda sumberdaya energi alam raya apa saja: minyak bumi dan gas cair, hitam batubara dan putih pasir kuarsa, timah putih ataupun tembaga merah.
Tuhan, pagi ini aku menarik hal ihwal baik. Imajinasi dan pikiranku makin mengerti betapa patut dan mulia Engkau menempatkan insan sebagai khalifatu fil ard, tugas yang tak mempan diemban langit dan bumi kendati tak henti berzikir tahu diri. Tuhan menjadikan manusia pemimpin jagat, bukan se naif perkumpulan daging, darah dan tulang. Bukan angka dalam laporan, bukan statistik dalam politik. Tuhan menjadikan manusia empu mampu. Tak ada alasan untuk sulit melewati menit, mengimajinasi hari sebagai bakti, mengarsiteki masa menjadi karya. Menjadi laskar menit, Rahmatan lil alamin.
Tuhan, pagi ini aku menarik hal ihwal baik. Kedua bagianku, imajinasi dan pikiran itu, membuatku kuat urat membaca ayat, membuatku royal-sabar belajar menemui guru yang indah, sejuk, dan terkadang bergelora. Belajar dari samudera.