Duh.. Banyak Film Berpotensi Pengaruhi Anak Merokok

Gencarnya film-film indonesia yang disponsori industri rokok, disinyalir berpotensi besar mempengaruhi anak untuk merokok. Hingga saat ini, rokok merupakan salah satu sponsor dan penyumbang dana terbesar dalam industri perfilman Indonesia. Kondisi ini dikhawatirkan merangsang kenginan anak untuk merokok.

Demikian diungkap Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Muhammad Joni dalam paparannya mengenai bahaya iklan rokok dalam film terhadap anak, di Kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (4/9).

“Penggunaan film sebagai media iklan merupakan industri terselubung industri rokok. Tak bisa dipungkiri, dalam sebuah film tentu melibatkan banyak public figure. Dan jika ada sponsor rokok maupun adegan merokok, maka hal ini akan ditiru para penggemarnya. Termasuk anak dan remaja,” terang Joni.

Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak, tercatat masih banyak film nasional maupun kegiatan perfilman yang disponsori oleh industri rokok, termasuk film untuk anak dan remaja. Pada 2007 tercatat sembilan buah judul film yang disponsori rokok, yakni D’bijis, Love is Cinta, Tiga Hari Untuk Selamanya, Bukan Bintang Biasa, Kamulah Satu-Satunya, Merah Itu cinta, dan Get Married.

Tahun 2008 ada tiga judul film dan kegiatan perfilman, yakni Si Jago Merah, Barbie, dan International Fantastic Film Festival (IFFF) 2008 . Sementara pada 2009 tercatat lima film dan kegiatan perfilman yang disponsori rokok, yaitu Rasa, Benci Disko, Wakil Rakyat, King, dan kegiatan film Djarum Super on Art-Under The Tree.

Tingginya angka ini, menurut Joni semakin memperkuat bukti jika film merupakan sarana vital dan media yang digemari oleh industri rokok untuk menjaring anak dan remaja menjadi perokok pemula. Pengaruh tersebut bahkan mampu mempengaruhi peningkatan kebiasaan merokok pada remaja putri.

Ia mencontohkan, dari data Yayasan Lebaga Konsumen Indonesia (YLKI), sepanjang 2001 hingga 2004 , di seluruh Indonesia telah terjadi peningkatan jumlah perokok remaja putri dari 0,1 persen jadi 1,9 persen.

“Ironisnya, pemerintah justru memperkuat industri rokok dengan membuat Road Map Industri Rokok 2007-2020 yang mematok peningkatan target produksi rokok hingga 2020 sebanyak 260 miliar batang,” tandasnya. sumber

Leave a Reply