Evolving Capacities Of The Child
Patutkah orangtua meminta kepatuhan anak-anaknya? Pertayaan itu untuk mencari pencerahan, sudahkah orangtua memberikan penjelasan dan mengarahkan anak-anaknya? Bukankah misi sebagai ”muballig” melekat pada diri orangtua keada anak-anaknya.
Karena itu, kewajiban orangtua yang utama adalah memberikan pengarahan dan panduan kepada anaknya. Baru setelah itu, orangtua berhak meminta kepatuhan anak-anaknya. Tanpa keteladanan, panduan dan arahan, apakah patut meminta kepatuhan?
Konvensi Hak Anak (KHA) tidak abai memposisikan peran penting dan strategis dari orangtua (parent). Agar memastikan realisasi hak-hak anak. Dalam KHA, beberapa pasal relevan dengan isu ini, yakni pasal 5, 9, 12, 14, 18.
Pasal 5 KHA menghormati tanggungjawab, hak, dan kewajiban orangtua. Bahkan, keluarga besar (extended family) atau komunitas yang disediakan dalam adat setempat, wali ataupun orang-orang lain yang secara hukum yang bertanggungjawab atas anak.
Pasal 5 KHA menentukan tugas ganda orangtua, yakni: memberikan pengarahan (direction) dan panduan (guidance) guna pelaksanaan hak anak dalam KHA, sesuai dengan perkembangan kemampuan anak (evolving capacities of the child).
Dengan demikian, pasal 5 KHA, mengemukakan konsep orangtua (parent), dan konsep “responsibilities” for their child. Dalam Implementation handbook of CRC, pasal 5 KHA menjelaskan esensi parental direction and guidance adalah tidak tak terbatas (not unlimited). Hal ini mesti dipahami secara konsisten dengan “evolving capacitities of the child”.
Dalam hal pelaksanaan peran orangtua ini (pasal 5), maka negara peserta (state party) mengupayakan hal terbaik agar prinsip bahwa kedua orangtua (ibu dan bapak) memikul tanggungjawab bersama untuk membesarkan dan mengembangkan anak.
Konsep “Evolving capacities” dari anak adalah satu dari konsep penting KHA yang mengakui dalam perkembangan anak menjadi orang dewasa yang independen mesti dilaluinya dengan penghormatan dan pemajuan masa kanak-kanak.