Kosa Kata
Toyor, gema kata itu kuat sesali dalam pekan ini. Bagaimana tidak, kata itu tak cuma mampu membangkitkan amarah, namun juga mengajak kembali ke suasana puluhan tahun lalu tatkala toyor sangat ditakuti kaum pecundang. Kali ini, toyor membikin 2 suasana yang beda.
Tak cuma lagu atau suasana yang membopong orang kembali ke masa lalu yang indah, lucu atau menakjubkan. Kata-kata dan bahasa, peribahasa atau anekdotpun mampu memancutkan energi bahagia. Seakan litak dan luluh lantak ditengah bahasa kontemporer, kata-kata lama yang jarang dipergunakan tak terlalu naif untuk direvitalisasi kembali. Mengungkit batang terendam, kata pribahasa. ternyata bangsa ini kaya. terimakasih bahasa, yang membuatku bahagia.
Terimakasih kata yang membuatku berjaya. Terimakasih bahasa yang tatkala kututurkan di ruang sidang, mampu membela kaum tertindas, menegakkan hukum, menuturkan fakta, kebenaran dan keadilan. Terimakasih bahasa, kerap kupergunakan menuturkan gugatan, eksepsi, jawaban, replik duplik, konklusi, pledoi, dan memeriksa saksi atawpun ahli.
Jujur kukatakan, jasa bahasa lah pangkal mula terbitnya surat tagihan tatkala usai mengirim pendapat hukum, legal drafting dan sebagainya. Bukan untuk anggar atau sudah pedau, atau membual kombur, tapi bahasa memang menunjukan bangsa. Apalagi jika teratur bak jari nan sepuluh, disatupadu kuat menggenggam. Mendamaikan dengan salaman, menenangkan dengan menyentuh.Semua itu kerja ajaib jari nan sepuloh.
Kembali ke kata-kata tuwa. Untuk dedikasinya yang membuat sementara orang bahagia menemukan kembali masa lalu yang indah dan istimewa, tak terlalu pedau mengungkitnya lagi, tak harus dirondokkan ke bawah katil. Walau agak sedikit litak, tak sudah kita betekak lagi, perlu-lah menelusuri kata-kata tuwa agar terpangah ke hadira FB-ers semua.
Berikut beberapa saja:
Pedau, sasau, lantak, rondok. tingkap. Pangah, pinggan, podah, kulah, (pe)lesor, angar, litak, kasut, katil, selemak, peak. Kombur, tongkar, jelebau, kilek, bodat, betekak, bual, sebak, rengkak, rodam, Ulok, bongak, dogil, kreak, mentiko, mentel, alamak, paok, letoy, bekuah, soor kali ah, tempeleng, Pe’el, buari, tujah, kupak-kapik, gedap, heboh, bondon, bogem, ponten, pincok, paten, petentengan, tungkik, bedangkik, sundek, kimbek, baham, kompor, beramam, mengkek, kinyam, Conggok, hengak,bengak bengal,bele, klatan, tuir, tubang, tajir.cocok kam rasa??…