Situ Gintung
Gelimang mayat di hamparan tanah
Terhempas air melanda jiwa
Wajah – wajah duka dan nestapa
Bertanya pada alam semesta
Kemana kau bawa mereka
Saat nyawa tak lagi berharga
Mata membasah dan putus asa
Masih adakah tempat untuk kita
Yang aman dari bencana
Aku terpekur menatap bumi
Merenung pada Kuasa ILLAHI
Kuingin bertanya sekali lagi
Tanda yang kini sedang KAU beri
Wujud manusia sudah lupa diri
Atau memang alam yang tak pasti
Langkahku goyah bersama ilusi
Tempat damai semacam surgawi
Orang bilang itu abadi
Disitulah kehidupan hakiki
Tangan terulur menjamah sosok
Membuka mata hanya semenit
Dia ingin hidup untuk hari esok
Tapi ternyata hanya mampu bilang pamit
Gelimang mayat di hamparan tanah
Gelimang dosa di tubuh manusia
Tuhan bukan sedang ingin marah
Tuhan hanya memperingatkan kita