Syukur Itu Mudah
Syukur itu mudah. Dimanapun matahari muncul setiap pagi dari timur, hadapkanlah kalbu dan wajah ke arah segala arah. Ucapkan salam kepada materi bergerak cepat dan zat hidup segala nutfah, ucapkan salam pada benda bumi dan langit yang berzikir ingat memuji-Nya, walaupun tak tampak terekam mata raga. Itulah cara mudah bersyukur jamaah perantau bertuah, di bumi manusia yang gemahrifah.
Syukur itu bahagia. Tiada serupa menyerupa tiap wajah dengan tiap rajah. Mengapa Tuhan menciptakan hubungan dengan manusia begitu spesifik, individual, unik dan bukan “kodian” atau pabrikasi. Mengapa tak ada manusia terlahir dengan sidik jari serupa-identik, walau kembar siam otentik. Tiap manusia, sekali lagi, begitu spesifik, individual, unik dan bukan “kodian” atau pabrikasi. Semesta manusia, semesta wajah, semesta rajah, begitu teliti. Begitu kemahakuasaanNYa, tetapi tahukah kita sebab dan alasan itu semua? Hanya satu: begitulah kemahakasih sayangNya.
Kalau mengoleksi lukisan tunggal sang maestro atau membeli sedan BMW “masterpice” terbaru, atau anugerah title “Sir”, inagurasi gelar Doktor, manusia bisa bahagia, aha, apa logikanya manusia yang diciptakanNya sedemikian individual dan unik, tak hendak bersyukur bahagia dan takluk kepadaNYA?
Syukur itu mengingat. Tatkala terbangun menemui subuh hari, setakat menoleh panorama dari balik tingkap, sempatkan sekejap mengingat betapa patuhnya oksigen bebas terhisap, mengalir masuk ke rongga dada, setiap detaknya tanpa jeda.
Sempatkan sekejap mengingat, betapa patuhnya jantung memompakan darah untuk kehidupan tubuh, setiap detaknya tanpa jeda.
Sempatkan sekejap mengingat, betapa patuhnya dua biji mata melaporkan panorama dan gambar apa saja, setiap detaknya tanpa jeda.
Sempatkan sekejap mengingat, betapa patuhnya selembar ujung lidah meracikkan manis rasa teh hangat bergula aroma saritoba, setiap airnya tanpa jeda.
Sempatkan sekejap mengingat, betapa kasih sayangNya dan KuasaNya tiada jeda, tiada jeda “chaiya-chaiya”.
Sempatkan sekejap mengingat, sempatkan sekejap bertahmid, sempatkan sekejap berzikir.